Sebuah laporan baru mengungkapkan bahwa pemerintah Cina telah mengkonfirmasi rencana untuk melarang beberapa game yang memiliki gameplay pernikahan. Cina hanya mengizinkan beberapa game dirilis di negara itu setiap tahunnya dan game yang sangat populer seperti Fortnite telah dilarang di sana.
Otoritas Cina terus memperketat peraturan untuk game. Penggunaan bahasa Inggris, pernikahan virtual, dan seluruh genre "imperial harem games" berada di bawah larangan. The State Administration of Press and Publications (SAPP), yang didirikan pada 2018, menerapkan proses perizinan baru untuk game digital pada 22 April 2019. Ini termasuk, misalnya, larangan darah dalam warna apa pun dan dalam jumlah sebanyak apa pun. Aturan-aturan ini relevan untuk judul lokal dan asing.
Analis di Niko Partners mencatat beberapa larangan yang sebelumnya tidak terdeteksi dalam laporan baru mereka.
Semua teks dalam game harus dalam Bahasa Cina Sederhana (Simplified Chinese). “Kami telah melihat kasus-kasus di mana game ditolak hanya karena kata-kata seperti 'Winner' dan 'Attack' muncul di layar dalam bahasa Inggris alih-alih Bahasa Cina Sederhana,” tulis laporan itu.
Larangan ini dimaksudkan untuk melindungi anak di bawah umur. Menurut regulator, anak-anak seharusnya tidak memiliki kesempatan untuk menikah dalam permainan. Perhatikan bahwa pernikahan adalah mekanik yang sangat populer di MMORPG Cina seperti Perfect World.
Ini bukan pertama kalinya Cina membuat aturan permainan baru untuk gamer anak-anak. Pada bulan November, Cina membuat aturan jam malam permainan untuk kaum muda yang memberi mereka batasan berapa lama mereka bisa bermain. Anak-anak harus mendaftar dengan sistem identifikasi yang memungkinkan developer untuk menegakkan aturan-aturan ini, yang berarti sangat sulit untuk menyiasatinya.
Secara teknis, larangan ini hanya ada sebagai persyaratan yang tidak diucapkan. Tetapi, menurut Niko Partners, itu dihormati sama ketatnya dengan larangan resmi.
Analis juga menunjukkan fakta bahwa jumlah game yang disetujui setiap tahun semakin kecil. Menurut penerbit JoyPac, Cina dapat melisensikan maksimum 5.000 game setiap tahun.
Sementara itu, PCGamesN melaporkan bahwa pada 2019, regulator hanya melisensikan 1.570 game yang akan dirilis di Cina. Hanya 12% dari mereka berasal dari perusahaan di luar negeri. Dan hanya 108 di antaranya yang bukan game mobile (hanya 23 game konsol yang keluar tahun lalu di Cina).
Sumber: Game World Observer
Otoritas Cina terus memperketat peraturan untuk game. Penggunaan bahasa Inggris, pernikahan virtual, dan seluruh genre "imperial harem games" berada di bawah larangan. The State Administration of Press and Publications (SAPP), yang didirikan pada 2018, menerapkan proses perizinan baru untuk game digital pada 22 April 2019. Ini termasuk, misalnya, larangan darah dalam warna apa pun dan dalam jumlah sebanyak apa pun. Aturan-aturan ini relevan untuk judul lokal dan asing.
Analis di Niko Partners mencatat beberapa larangan yang sebelumnya tidak terdeteksi dalam laporan baru mereka.
Tidak Boleh Berbahasa Inggris
Semua teks dalam game harus dalam Bahasa Cina Sederhana (Simplified Chinese). “Kami telah melihat kasus-kasus di mana game ditolak hanya karena kata-kata seperti 'Winner' dan 'Attack' muncul di layar dalam bahasa Inggris alih-alih Bahasa Cina Sederhana,” tulis laporan itu.
Larangan Pernikahan Virtual
Larangan ini dimaksudkan untuk melindungi anak di bawah umur. Menurut regulator, anak-anak seharusnya tidak memiliki kesempatan untuk menikah dalam permainan. Perhatikan bahwa pernikahan adalah mekanik yang sangat populer di MMORPG Cina seperti Perfect World.
Ini bukan pertama kalinya Cina membuat aturan permainan baru untuk gamer anak-anak. Pada bulan November, Cina membuat aturan jam malam permainan untuk kaum muda yang memberi mereka batasan berapa lama mereka bisa bermain. Anak-anak harus mendaftar dengan sistem identifikasi yang memungkinkan developer untuk menegakkan aturan-aturan ini, yang berarti sangat sulit untuk menyiasatinya.
Larangan Game Tentang Kehidupan Harem
Secara teknis, larangan ini hanya ada sebagai persyaratan yang tidak diucapkan. Tetapi, menurut Niko Partners, itu dihormati sama ketatnya dengan larangan resmi.
Analis juga menunjukkan fakta bahwa jumlah game yang disetujui setiap tahun semakin kecil. Menurut penerbit JoyPac, Cina dapat melisensikan maksimum 5.000 game setiap tahun.
Sementara itu, PCGamesN melaporkan bahwa pada 2019, regulator hanya melisensikan 1.570 game yang akan dirilis di Cina. Hanya 12% dari mereka berasal dari perusahaan di luar negeri. Dan hanya 108 di antaranya yang bukan game mobile (hanya 23 game konsol yang keluar tahun lalu di Cina).
Sumber: Game World Observer